Beda Wadah Satu Visi Tujuan
Organisasi Masyarakat (ORMAS) di era zaman now ini sudah
tidak terhitung jumlahnya. Mulai dari ormas yang mementingkan dan memberi maslahat
kepada umat sampai ormas yang hanya mementingkan tubuh ormas itu sendiri (Egoisme).
Sehingga kadangkala menimbulkan perbedaan pendapat terkait dalam menyikapi
problem yang ada baik dalam konteks keagamaan maupun problem kenegaraan.
Hal ini berlandaskan kepada Sabda
Nabi didalam Hadist “Kelak umatku akan berpecah menjadi 73 Golongan dan yang
akan selamat hanya satu golongan”, sungguh beruntung apabila kita berada pada
golongan yang akan selamat kelak(Red).
Pada Tanggal 09 Desember 2019. Pondok
Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Jawa Timur merayakan hari kelahiran
makhluk yang paling mulia. Seorang pujangga yang setiap tutur kata yang keluar
dari lisan beliau merupakan Sya’ir terindah yang pernah didengar oleh para
Sahabat dan bangsa arab. Beliau yang semasa hidupnya selalu mengabdikan diri
dan mementingkan masa depan umatnya. Beliau adalah sang Revolusioner dunia
Baginda Nabi Muhammad SAW.
Pada momentum perayaan tersebut, berkenan
hadir , cucu dari seorang Waliyullah sekaligus Pahlawan nasional Almagfurullahu
Datok Maulana Syekh Zainuddin Abdul Majid, beliau yang kerap kali dipanggil TGB
(Tuan Guru Bajang) TGH. M. Zainul Majdi, M.A. Pada kesempatan tersebut beliau
diundang menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Sekaligus untuk
mengisi ceramah kepada jamaah yang berkisar 20 ribu lebih jamaah yang terdiri
dari santri, alumni, wali santri dan simpatisan Pondok Pesantren Salafiyah
Syafi’iyah Sukorejo.
Di akhir ceramah, beliau menuturkan maksud dan tujuan
beliau hadir di tengah-tengah ribuan Jemaah yang ada. Beliau mengatakan, "Selain bermaulid saya ingin menyampaikan satu sebab kenapa saya datang kemari. Sebab yang membuat saya tidak bisa tidak datang (Wajib saya datang). Dulu Almagfurullah KHR. As'ad Syamsul Arifin Rahimahullahu Ta'ala. Kakek dari guru kita KHR. Ach. Azaim Ibrahimy dulu bersahabat dengan kakek saya yang kami sebut Maulana Syekh Niniqda TGH.M. Zainuddin Abdul Majid, pendiri Nahdlatul Wathan di lombok. Beliau berdua bersahabat walaupun tidak setiap saat berjumpa karena persahabatan mereka itu persahabatan cinta, persahabatan para Ulama', persahabatan yang ikhlas duduk boleh berjauhan tapi hati tidak boleh berpisah beda dengan kita duduk boleh bersama tapi hati saling membelakangi, Na'udzubillah.... Jadi beliau berdua bersahabat gurunya sama diantaranya Syekh Amin Al-Qutbi, Syekh Hasan Al-Massyat, Syekh Hasan Al-Yamani, Syekh Alwi Al-Maliki, dan banyak yang lainnya. Madrasahnya juga sama Madrasah As-Saulatiyah. Gurunya sama, Madrasahnya sama, visi perjuangannya juga sama. Maka saya datang kemari niatnya untuk menyambung tali silaturrahmi kepada yang hadir disini dan khususnya kepada ahlul bait dari sahabat kakek kami. Kakeknya bersahabat cucunya juga harus bersahabat pula. Sabda Baginda Rasulullah SAW. artinya "Kalau anda berbakti kepada orang tua anda, salah satu caranya adalah sambung hubungan baik kepada orang yang dulu orang tua anda baik kepada mereka" jadi ketika orang tua kita punya sahabat kita sambung persahabatan mereka sampai kepada keturunan kita. Itulah niat saya datang kemari semoga dihitung kebaikan oleh Allah SWT." begitulah sekilas penyampaian beliau pada kesempatan tersebut. Sebelum mengakhiri dengan salam beliau berkata "Kiyai, para Masyaikh saya tunggu dilombok dan juga para jemaah yang hadir, Lombok itu adalah The Best Halal Destination dan juga The Best Halal Honeymon Wisata Halal Bulan Madu Terbaik Di Dunia! Begitu kuatnya persaudaraan dan saling menghormati antar Murobbi Ruhina. Lantas pantaskah kita yang cuma berstatus lebih rendah dari beliau-beliau saling menghina antar sesama golongan cuma karena perbedaan visi perjuangan yang kita pegang? Renungkanlah setiap perjuangan dan kejadian yang ada agar supaya kita bisa masuk ke dimensi saling menghormati dan menghargai! (/MK_Haqimi)